Minggu, 01 September 2019

Tentang Perjuangan

Kita lanjut ya..

Ini lanjutan dari chapter sebelumnya "Tentang pilihan"

Jadi, di chapter ini cuma sekedar pengen cerita pengalaman aja sih, tentang perjalanan hidup saya.
Semoga bisa menginspirasi atau petik hikmahnya yah.

Saya lupa, apa di blog ini saya pernah nulis kisah masa kecil saya apa belum. Kalau belum, mungkin nanti InsyaAllah kapan-kapan bisa saya share. Siapa tau menginspirasi.

Sebelumnya kan di chapter "tentang pilihan" saya bahas kenapa saya memilih untuk bekerja selepas kuliah dibanding dengan melanjutkan kuliah ke jenjang berikutnya.

Nah kali ini, saya mau sedikiiit share jaman kuliah saya dulu. Karena kebetulan hari ini, ibu ingetin masa-masa itu.

Saya kuliah di Lombok, bukan di pulau Jawa di universitas terkemuka.
Saya inget banget dulu salah seorang teman SMA saya tanya dan bilang "Kamu mau kuliah dimana?. "Kuliah disini aja" jawab saya. "Apa yang kamu mau dapat kuliah disini?" Ujarnya. Saya tau dia paham akan kemampuan saya dan menginginkan saya bisa berkembang lebih.
Kalau kalian udah baca chapter sebelumnya pasti kalian akan tau alasannya kenapa. Kenapa hayo? Ya, lagi-lagi saya tidak ingin membebani orang tua saya. Padahal saat itu, saya yakin banget ibu bapak saya mampu banget dan mau membiayai saya untuk keluar (kuliah). Karena Alhamdulillah ibu bapak saya dua-duanya berpenghasilan.

Back to the topic.
Masa-masa kuliah, saya merasakan diri saya tidak lebih berkembang dari saat saya SMP dan SMA dulu. Saya merasa sedikit malas karena mungkin saat itu tidak terlalu banyak saingan di kelas (bukan merendahkan ya). Tapi dengan semakin banyaknya saingan di kelas membuat kita makin terpacu untuk belajar lebih. Saya mengalaminya. Yang paling terasa sih waktu SMP, karena saingannya beuuh gak main-main, pada pinter-pinter semua. Anak orang kaya yang di kursusin ini itu segala macem, salah satu the most favorite sekolah memang.

Iya, saya lebih memilih untuk kuliah di Lombok aja, tidak sekolah ke luar daerah.

Dengan latar belakang orang tua yang berpenghasilan (cukup lah buat sehari-hari), saya tidak ragu untuk diberikan penghidupan yang baik.

Tapi waktu kuliah dulu, saya gak malu untuk jualan di kelas loh. Jual apa?
Mulai dari jualan gantungan kunci dari flanel, sampai jual jajanan.
Jual roti beli seribuan, jual seribu lima ratus 😅. Jual kue bawang (yang beli kiloan di temannya ibu, trus di bungkus kecil-kecil seribuan). Hahay, paling untung sih, skala ribuan. Tapi itu menempa mental saya, untuk menjadi seorang pejuang dan pribadi yang tidak cengeng dan berpangku tangan. Kalian ada yang pernah sampe kayak gini juga? 😄

Malu? Enggak dong
Ngapain malu, malu kalo ujian nyontek 😁

Itulah salah satu perjuangan yang saya lakukan. Semoga menginspirasi kalian ya.

See ya... Udah malem jam setengah 12 nih
Tidurlah, besok Senin lagi dan mulai beraktivitas lagi

Semoga mimpi indah
Saya doakan kalian semua bahagia 😘🥰

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Pekerjaan

Saya melihat sebagian besar dari kita memiliki pola pikir yang merupakan hasil pola pikir orang tua. Aku gak tau kalian setuju atau enggak. ...