Yogyakarta atau sebutan akrabnya Jogja memang menyimpan daya tarik yang begitu luar biasa.
Jogja dengan segala macam keistimewaannya mampu menghipnotis siapa saja untuk segera berkunjung kesana.
Namanya saja Daerah Istimewa Yogyakarta. Memang benar istimewa. Istimewa negerinya. Istimewa orangnya. Kita bisa merasakan sensasi istimewa yang tidak bisa didaptkan di tempat lain. Makanya Jogja sendiri telah tersohor juga ke mancanegara karena keistimewaannya ini.
Berada di provinsi dengan bentuk kerajaan ini memang akan memberikan pengalaman mahal. Kita dapat merasakan aura dan sensasi suana kerajaan dengan kultur budaya yang khas. Tidak heran jika orang yang pernah berkunjung ke Jogja pasti akan rindu untuk kembali. Rindu suasanya yang khas.
Kali ini aku akan berbagi pengalaman ketika kaki ini melangkah ke bumi istimewa itu.
Pengalaman berkunjung ke Jogja sebenarnya pertama kali aku dapat ketika tahun 2014 lalu. Iya, pekerjaannku sekarang lah yang membawaku kesana. Jogja adalah destinasi impian pertamaku. dan Alhamdulillah memang Allah langsung kabulkan di 2014.
Dulu di tahun 2014 itu kegiatan workshop kantor, yang mempertemukan seluruh karyawan 1 divisi seluruh Indonesia. tepatnya, kegiatan diadakan di Grand Palace Hotel Jogja. Karena padatnya kegiatan, aku pun cuma bisa keluar beberapa jam saja. Hanya menyambangi malioboro. Foto-foto sudah entah kemana karena sudah terlalu lama.
Okay, karena 2014 sudah lama sekali. Aku akan berbagi pengalaman ke Jogja di tahun 2016 ini. Mengunjungi Jogja setelah 2 tahun membuatku tidak berkata bosan. Karena memang sebelumnya tidak bisa menikmati Jogja. Dan saat inilah waktunya.
Kegiatan kantor diadakan di Hotel Cavinton, dan kegiatan outbond di Taman pelangi Jogja. Karena dapat jatah extend, yah dimanfaatkan maksimal untuk jalan-jalan. Berikut hasil ngebolangnya.
1. Kawasan Jalan Malioboro
![]() | ||
| Jalan malioboro (sumber: koleksi pribadi) |
Jika berkunjung ke Jogja, tempat istimewa yang tidak boleh ketinggalan dikunjungi yaitu kawasan Malioboro, dan berfoto di plang jalan bertuliskan Jalan malioboronya. Untuk kalian yang mau jalan-jalan di Jogja, menginap di sekitaran kawasan ini bisa jadi pilihan terbaik. Karena wisata belanjanya di depan mata. Hostel atau penginapan murah banyak tersedia di setiap gang di kawasan ini.
Di kawasan ini kalian bisa berbelanja sepuasnya, terutama buat oleh-oleh untuk dibawa pulang. Untuk mencari makan juga banyak tersedia di sekitar kawasan ini. Jadi, dari segi tempat menginap, kemudahan mencari makan dan belanja, jalan Malioboro bisa jadi pilihan.
![]() |
| Musisi jalanan tunanetra yang bermain angklung (Sumber: koleksi pribadi) |
Bagi yang memiliki pasangan halal, menikmati berjalan di kawasan malioboro menjadi hal yang menyenangkan 😁. Di tempat ini kalian bisa memilih menikmati dengan berjalan kaki, naik becak atau naik kereta a la kerajaan. Tapi hati-hati scam yang sering ada. Biasanya untuk yang baru pertama kali ke jogja akan diajak keliling kesana kemari oleh Bapak tukang becak. Jadi mungkin tipsnya, sampaikan ke tukang becak agar tidak diantar langsung ke tujuan tanpa mampir-mampir, sampaikan saja nanti dikasi bayaran lebih (seikhlasnya) jika langsung tujuan, posisikan saja diri kita sudah tau apa yang akan dilakukan si bapak becak. Dari kawasan Malioboro ini kita bisa ke keraton Jogja, beli oleh-oleh batik, beli bakpia pathok.
![]() |
| Naik becak keliling seputaran malioboro dan beli bakpia pathok (sumber: koleksi pribadi) |
2. Candi Borobudur
Tempat wajib berikutnya adalah sudah pasti Candi Borobudur. Candi ini sebenarnya terletak di Magelang Jawa Tengah, namun kebanyakan orang mengira bahwa candi ini berada di Yogyakarta, padahal sebenarnya tidak. Hal ini mungkin karena dekat dari Jogja memang. dari kawasan Malioboro, perjalanan sekitar 1,5-2 jam untuk sampai ke candi ini.
![]() |
| Beberapa view candi Borobudur (sumber: koleksi pribadi). |
Tiket masuk ke Candi Borobudur sudah lupa, mungkin sekitar 30rb. Aku sampai disana sekitar jam 10 pagi, berangkat dari Malioboro pukul 8 pagi. Kendaraan kesana aku pakai transportasi online. Karena transportasi online dari sana tidak ada, aku sudah sepakat minta si Bapak car online untuk menunggu. Just info, di atas candi hawanya memang panas, jadi sebaiknya membawa payung (beruntung dikasih pinjam sama si Bapak online), atau topi, dan jangan lupa kacamata hitam. Sebaiknya berkunjung lebih pagi, supaya tidak terlalu terik dan pemandangannya bagus.
3. Museum De Mata Jogja
Setelah panas-panasan dan lelah di tempat outdoor, kalian bisa menikmati kawasan indoor di Jogja. Yang aku kunjungi yaitu museum De mata, yang menyajikan photobooth dengan latar gambar seolah-olah nyata.
![]() |
| Bagian luar De mata |
![]() |
| Beberapa hasil foto di De mata |
Khusus untuk gambar terakhir semoga menjadi kenyataan. Aamiin. Ketiga tempat tersebut sebenarnya bisa dikunjungi dalam 1 hari saja. Jadi, bagi yang punya waktu kunjungan sangat singkat, ini bisa dijadikan referensi ya. Semoga bermanfaat
















